Warga Sardangan Harapkan Ada Bendungan dan Kanal Baru

703

fokusbatulicin.net – Menanggapi keluhan warganya, sekaligus menyerap ragam aspirasi mereka, Kepala Desa Sardangan kecamatan Kusan Hilir mulai angkat bicara soal musibah banjir yang kerap terjadi di desanya tersebut.

Andi Tanra, selaku kepala desa setempat mengatakan, beberapa tahun belakangan ini, debet air sungai kusan selalu meluap jika terjadi musim penghujan, baik yang terjadi secara sporadis di wilayah Tanah Bumbu, atau sebagai akibat curah hujan yang cukup tinggi di daerah pegunungan hulu sungai.

Tentu saja hal ini mengakibatkan Banjir di desanya dan merugikan puluhan bahkan ratusan juta rupiah bagi warganya yang berakibat pada kerusakan dilahan pertanian mereka, melumpuhkan akses perekonomian jalur darat, hingga berpengaruh nonfisikis terhadap warganya.

Baca Juga  "Stop Bullying Disekolah"

Belajar dari pengalaman terebut, andi menyerukan kepada pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu untuk memikirikan bersama sama sebagai upaya mencari solusi terbaik bagi pencegahan musibah banjir tahunan tersebut.

“kami selaku Pemerintah Desa sangat berharap kepada Pemerintah Daerah punya gagasan yang sifatnya dapat mengurangi debit air pada saat banjir seperti ini, contohnya dengan mmembangun bendungan, pembuatan kanal baru (anak sungai buatan) untuk menyalurkan air, normalisasi sungai atau pembuatan irigasi yang tepat sasaran sehingga mengurangi dampak buruk dari musibah banjir ini” ujar Andi, saat dihubungi fokusbatulicin.net Jumat (07/02/20) tadi.

Baca Juga  Zairullah Azhar Berikan Penghargaan Kepatuhan Publik

Saat ini jumlah warga yang terdampak musibah banjir di desanya 107 rumah, dan sebanyak 4 buah rumah sudah terendam berikut 1 buah mesjid,  1 sekolah SD, dan 1 Sekolah SMP juga ikut terendam.

Dampak lain, musibah banjir Sardangan ini, menurut Kepala Desa untuk pelajar SD dan SMP sejak hari ini sudah mulai diliburkan, karena sekolah tempat mereka belajar ikut terendam, dan membahayakan bagi kesehatan siswa.

Dari catatan Kepala Desa, diketahui jumlah siswa SD yang diliburkan sebanyak 42 siswa(i), dan untuk siswa sekolah SMP sebanyak 27 orang. Mereka akan kembali masuk sekolah, jika kondisi air sudah mulai Normal kembali.  (TFB)