Alustista tersebut turut ditampilkan dalam defile perayaan HUT TNI ke-74 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10).
“Hari ini kita tampilkan di depan Pak Presiden bahwa kita sudah memiliki pesawat tanpa awak dengan kemampuan mampu terbang dengan radius of action 1500-2000 km, dengan menggunakan beyond line off side dengan bantuan satelit,” tutur Hadi.
Hadi mengungkapkan bahwa pesawat tanpa awak tersebut telah diuji coba saat latihan gabungan yang digelar di Situbondo, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Dalam latihan gabungan, kata Hadi, pesawat tanpa awak itu sudah teruji keunggulannya. Misalnya, berhasil menembakan rudal.
“Pesawat tersebut ketika latihan gabungan TNI di Situbondo dan sudah melaksanakan penembakan rudal dan hasilnya sudah sangat baik,” kata Hadi.
Hadi menuturkan bahwa tangkapan gambar yang dihasilkan oleh pesawat tanpa awak itu juga bisa diefektifkan untuk memantau wilayah rawan konflik.
“Penggunaan drone ini bisa diefektifkan di daerah yang rawan konflik seperti pemberantasan kelompok bersenjata di Papua,” ujarnya.
Dalam defile perayaan HUT TNI kali ini, lanjut Hadi, TNI juga turut menampilkan berbagai kendaraan tempur. Termasuk yang diproduksi oleh perusahaan dalam negeri yakni PT Pindad.
HUT TNI tahun ini mengambil tema ‘TNI Profesional Kebanggaan Rakyat’. Kekuatan pasukan parade yang dikerahkan diketahui berjumlah 6.806 personel yang berasal dari tiga matra.
Kemudian, sejumlah alutsista ditampilkan dalam parade defile. Di antaranya, Radar Surveillance, Turangga, Oerlicon, RM 70 Grad, MRLS, Serpa, MPCP Mistral, Caesar, Atlas Mistral, Astros, Anoa, pesawat Boeing 737, pesawat CN 235, hingga pesawat F 16.
Selain itu, dalam gelaran acara kali ini juga menampilkan berbagai demontrasi ketrampilan para prajurit TNI. (CNN)