fokusbatulicin.net – TNI Angkatan Udara (AU) menyiapkan dua helikopter untuk membantu evakuasi korban Sriwijaya Air SJ 182. Diketahui, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1).
“TNI AU sudah siapkan aset udara, ada empat pesawat dan sewaktu-waktu dapat dilaksanakan baik untuk pencarian mau pun evakuasi,” kata Kadispenau, Marsma Indan Gilang di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Minggu (10/1).
Indan menjelaskan, dari empat pesawat, dua di antaranya yakni Heli NAS 332 Super Puma dan EC 725 Caracal.
Dua helikopter tersebut dapat menurunkan personel dengan kabel untuk melakukan pertolongan saat helikopter berada dalam posisi hovering.
“Kemudian, survivor atau jasad diangkat hoist tersebut,” paparnya.
Sementara, dua pesawat lainnya yang dikerahkan TNI AU untuk proses pencarian yakni Fix Wing Boeing 737 Intai Maritim, dan CN- 295.
Indan menjelaskan, dalam operasi SAR kalo ini TNI AU turut membantu pencarian serpihan puing Sriwijaya Air SJ 182 melalui udara. Tadi, pesawat CN-295 juga sudah ikut membantu pencarian selama 1,5 jam di titik koordinat jatuhnya Sriwijaya Air.
Namun demikian, dalam proses pencarian melalui pesawat CN-295, TNI AU belum menemukan serpihan puing pesawat Sriwijaya Air. Pihak TNI AU pada proses pencarian tadi baru menemukan tumpahan minyak yang diduga kuat berasal dari Sriwijaya Air di lokasi jatuhnya pesawat.
Untuk langkah selanjutnya, TNI AU bakal mengevaluasi kembali proses pencarian kali ini.
“Hari ini kita akan evaluasi keseluruhan kordinasi dengan Basarnas, besok kita bergerak atas kordinasi hari ini, apakah aset udara diperlukan lagi, kalau diperlukan maka kami akan turun,” ujar Indan.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB. Pesawat diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat itu membawa penumpang 46 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, pilot-kopilot, satu petugas keselamatan penerbangan dan tiga awak kabin.
(dmi/evn/cnnindonesia.com)