BATULICIN – Bulan Oktober merupakan bulan eliminasi kaki gajah (Belkaga) Filariasis yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Tahun 2019 ini, merupakan tahun ke 5 pelaksanaan POPM Filariasis, setelah mengawalinya sejak tahun 2015 lalu. Kali ini, yang menjadi salah satu “Target” Pemberian Obat Filariasis ini adalah Sekolah IT Arrasyd, Segumbang.
Puskesmas Batulicin melaksanakan POPM (Pemberian Obat Pencegahan Masal) Filariasis di sekolah Islam Terpadu Ar RAsyid desa Segumbang dimana meliputi murid PAUD, TK, SD, SMP dan SMA pada Senin (7/10) pagi.
Program ini merupakan program Nasional sehingga diharapkan tahun 2020 Kabupaten Tanah Bumbu bebas Filariasis. Kemudian setelah dilakukan verifikasi oleh Kementerian Kesehatan, apabila tidak ditemukan lagi penderita kaki gajah maka pelaksanaan POPM selesai, namun apabila ternyata setelah dilakukan survey masih ditemukan penderita, maka POPM filariasis akan diulang 2 tahun lagi.
Kepala Puskesmas Batulicin Drg S Puji Lestari yang berkesempatan menjadi Pembina pada apel di Sekolah Islam Terpadu AR Rasyid tersebut menjelaskan, Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan penularannya melalui perantara nyamuk, bahkan semua jenis nyamuk bisa menularkan penyakit filaria, berbeda dengan DBD atau malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk saja.
Menurut drg Puji, sasaran POPM Filariasis adalah masyarakat berusia 2 tahun hingga 70 tahun, dimana ada 2 jenis obat yang dibagikan yaitu DEC (DiethylCarbamazine) 100mg dan Albendazol 400mg dimana dosis sesuai umur adalah anak umur 2- 5 tahun 1 DEC dan 1 Albendazole, usia 6-14 tahun 2 DEC dan 1 Albendazole dan diatas 14 tahun 3 DEC dan 1 Albendazole.
Obat tersebut juga memiliki manfaat ganda. Dengan minum obat filariasis selain akan mematikan cacing filaria, juga mematikan cacing yang ada diusus seperti cacing tambang, cacing pita, cacing kremi, dan lainnya. Sehingga masyarakat akan terlindungi dari penyakit kaki gajah dan kecacingan. (TFB)