Terdapat sejumlah hikmah yang bisa diambil dari perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw untuk muslim teladani dan terapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut hikmah yang bisa diambil dari perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw.
1. Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad
Nabi Muhammad adalah sosok yang penuh teladan yang dipilih Allah Swt sebagai rahmat bagi alam semesta. Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah.
Allah Swt ingin memuliakan Nabi Muhammad Saw di tanggal dan waktu kelahirannya, sebagaimana dikutip dari Jalaluddin As-Suyuthi dalam Husnul Maqshid fi Amalil Maulid.
Maulid Nabi merupakan momentum untuk mengirimkan sholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Hikmahnya umat Islam jadi terdorong mengamalkan banyak sholawat dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan mendapat syafaat Nabi.
Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam Al Quran Surat Al-Ahzab ayat 56, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
hikmah yang bisa diambil dari perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw berikutnya adalah memperbanyak puasa di hari Senin sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran Nabi.
Maulid Nabi merupakan momen untuk merayakan dengan gembira kehadiran sosok mulia dan sempurna, yakni Nabi Muhammad Saw.
Allah memerintahkan umat Islam untuk berbahagia dengan rahmat dan pertolongan yang Allah berikan. Hal tersebut termaktub dalam Al Quran Surat Yunus ayat 58, “Katakanlah (Muhammad), ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira”.
Sementara rahmat terbesar yang Allah berikan bagi umat Islam adalah lahirnya Nabi Muhammad Saw. Allah Swt menegaskan hal tersebut dalam Al Quran Surat Al-Anbiya: 107, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam semesta.”
Hikmah dari memperingati Maulid Nabi berikutnya adalah dengan meneladani dan mengamalkan sifat terpuji Nabi Muhammad Saw, sebagaimana firman Allah Swt berikut:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab:21).
Perilaku dan perbuatan baik dari Nabi Muhammad Saw ini, tak hanya diteladani tetapi juga dapat diterapkan dalam keseharian kita.
Maulid Nabi merupakan momen untuk menunjukkan rasa cinta seorang muslim kepada Nabi Muhammad Saw. Rasa cinta ini bahkan melebihi kecintaan kepada keluarga, harta, kedudukan, dan diri sendiri.
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Artinya: “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai dari ayahnya, anaknya, dan manusia seluruhnya.” HR. Al-Bukhari.
Hikmah Maulid Nabi Saw adalah mengajak umat Islam untuk melanjutkan perjuangan Nabi sekaligus menambah rasa keimanan kepada Allah Swt. Dengan jalan menegakkan Syariat yang dibawa oleh Nabi muhammad dan menghidupkan Sunnah Sunnahnya di dalam rumah tangga masing masing..
Tujuan Nabi Muhammad Saw adalah mengikuti semua ajaran Al Quran dan sunnah untuk diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Nabi Muhammad adalah pemimpin yang sempurna dan adil. Hikmah yang dapat dipetik adalah mengajarkan kita untuk memperlakukan semua orang dengan adil.
Selain itu, Nabi Muhammad juga merupakan sosok yang murah hati dan dermawan. Hal ini mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada sesama dan berbagai kepada orang-orang yang membutuhkan.
Demikian hikmah yang bisa diambil dari perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Semoga bermanfaat dan selamat memperingati Hari Maulid Nabi.