fokusbatulicin.net – Wasir atau ambeien menjadi salah satu penyakit yang banyak dialami individu, baik dewasa maupun anak-anak. Meski bukan penyakit yang berbahaya, tetapi jika dibiarkan tanpa ada pengobatan maka kondisi tersebut bisa menjadi parah, membuat tidak nyaman, bahkan bisa berujung hingga operasi.
Untuk mengatasinya tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengkonsumsi bahan alami seperti daun ungu atau graptophyllum pictum.
Di dalam daun ungu terdapat kandungan bahan aktif senyawa flavonoid, steroid, saponin, tanin, dan alkaloid yang akan membantu untuk meredakan gejala wasir.
Kandungan alkaloid dalam daun ungu mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi dan juga sebagai analgesik pada hewan percobaan. Efek analgesik tersebut ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5, 3, dan 6 mg/kg.
“Sebanyak 9-10 gram daun ungu segar kemudian direbus dalam 2 gelas air (600 cc) sampai menjadi 1 gelas rebusan dan diminum tiap hari 1 kali. Lima hari kemudian, efek yang ditimbulkan oleh gejala hemorroid (ambeien) seperti nyeri, pendarahan, dan panas hilang tak berbekas,” ungkap Prof dr H Sardjono Oerip Santoso dari Farmakologi FKUI.
Daun Ungu atau Graptophyllum pictum (L) adalah tanaman yang berasal dari Irian dan Polynesia, yang ditemukan di dataran rendah sampai di daerah pegunungan. Ada 3 varietas yang digunakan untuk pengobatan yaitu daun, bunga dan kulit batang. Zat yang terkandung dalam tanaman ini adalah alkaloid, glikosida, steroid, saponin, tannin,klorofil dan serat lendir. Zat-zat inilah yang mampu mengalahkan beberapa penyakit dalam tubuh.
Manfaat dan Khasiat Daun Ungu :
• Sembelit : Rebus 7 helai daun ungu dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus pada pagi hari.
• Ambeien : 15 helai daun ungu, sedikit kunyit, sedikit gula aren direbus dengan 4 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Minum 2x sehari, masing-masing 1 gelas.
• Wasir: 10 g daun ungu segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas.
• Bisul : Beberapa helai daun ungu dicuci lalu ditumbuk halus. Oleskan pada bisul. Atau Oleskan 2 Lembar daun ungu dengan minyak kelapa secukupnya, kemudian dipanggang di atas api dan tempelkan pada bisul ketika masih hangat.
• Demam karena perut kotor : 7 helai daun handeuleum, 5 iris temulawak direbus dengan segelas air. Saring. Minum 1x sehari.
• Batu empedu : 7 helai daun ungu, beberapa helai daun urat direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
• Haid tidak lancar : Segenggam bunga daun daun yang sudah dikeringkan, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Minum 3x sehari. Tetapi harus diminum menjelang haid.
• Bengkak karena terpukul : Kulit batang ungu ditumbuk halus lalu letakkan di bagian yang bengkak. Bahan tersebut lalu diletakkan di atas bagian tubuh yang bengkak kemudian dibalut. Ganti 2 kali sehari.
• Rematik/Encok: Segenggam daun ungu dicuci lalu ditumbuk. Oleskan pada bagian yang sakit.
• Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari.
• Melancarkan buang air seni: 1-2 genggam daun ungu dan adas pulowaras, kemudian ditumbuk bersama sampai halus, kemudian dioleskan pada bagian perut seperti param.
• Bisul di payudara: Daun ungu segar dicuci lalu oleskan santan kelapa, kemudian dilayukan di atas api. Dalam keadaan hangat letakkan di atas payudara yang bisulan.
• Bengkak dan mematangkan bisul: Daun ungu secukupnya dicuci bersih lalu dipipis dengan gula merah secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Lalu taruh dibagian tubuh yang bengkak atau bisul kemudian dibalut. Ganti 2 – 3 kali sehari, Daun segar dioleskan minyak kelapa lalu dilayukan di atas api Tempelkan pada bisul atau bengkak.
• Sakit Telinga: Daun ungu segar secukupnya dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Tumbuk sampai lumat, lalu peras. Air yang terkumpul digunakan untuk menetesi telinga (Berbagai Sumber)