fokusbatulicin.net – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Minggu (10/5) mencatat ada 14 provinsi yang tak ditemukan kasus baru covid-19. Namun, 20 provinsi selebihnya masih ada kasus baru dengan total 387 kasus, terbanyak masih disumbang dari Jakarta sebanyak 134 kasus.
Berikut ini data daerah dengan nol tambahan kasus positif Corona pada Minggu hingga pukul 12.00.
- Aceh: 0 kasus
- Bengkulu: 0 kasus
- Jawa Barat: 0 kasus
- Kalimantan Utara: 0 kasus
- Kepulauan Riau: 0 kasus
- Nusa Tenggara Barat: 0 kasus
- Sumatera Selatan: 0 kasus
- Sumatera Utara: 0 kasus
- Lampung : 0 kasus
- Maluku Utara: 0 kasus
- Maluku: 0 kasus
- Sulawesi Barat: 0 kasus
- Nusa Tenggara Timur: 0 kasus
- Gorontalo: 0 kasus
Jumlah penambahan pasien yang positif terpapar virus corona (Covid-19) masih tinggi totalnya 14.032 orang/kasus. Sementara itu, pasien sembuh bertambah 91 orang menjadi 2.698 orang. Adapun kasus kematian bertambah 14 orang sehingga total mencapai 973 orang orang.
“Ini sebagai gambaran yang bisa kita maknai bahwa proses penularan di tengah masyarakat masih terjadi,” kata Juru Bicara Pemerintah Khusus untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto Minggu (10/5).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan dalam kurun waktu Rabu (6/5/2020) pukul 12.00 WIB hingga Kamis (7/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 64 orang.
Berikut adalah sebaran pasien sembuh dari Covid-19 hingga Kamis (7/5/2020) pukul 12.00 WIB:
Bali: 17 orang
DIY: 4 orang
DKI Jakarta: 4 orang
Jawa Barat: 5 orang
Jawa Timur: 7 orang
Kalimantan Barat: 3 orang
Kepulauan Riau: 6 orang
NTB: 4 orang
Sumatra Barat: 3 orang
Sumatra Utara: 5 orang
Sulawesi Selatan: 3 orang
Sulawesi Barat: 1 orang
Dengan demikian, total pasien yang sembuh dari Covid-19 di RI mencapai 2.381 orang. Lima provinsi dengan jumlah pasien sembuh terbanyak adalah DKI Jakarta (745 orang), Sulawesi Selatan (238 orang), Jawa Timur (206 orang), Bali (183 orang), dan Jawa Barat (182 orang).
Kendati begitu, jumlah pasien positif masih terus bertambah menjadi 12.776 orang. Sedangkan mereka yang meninggal dunia sebanyak 930 orang.
Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, mengungkapkan hal itu menunjukkan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 masih terjadi. Untuk itu, dia meminta agar kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dipatuhi.
“PSBB adalah kebutuhan semua masyarakat. Bukan hanya kebutuhan pemerintah yang kemudian harus dikontrol dengan tepat dan harus diancam sanksi oleh aparat penegak hukum dan negara. Kesadaran dari masing-masing masyarakat harus tumbuh dan ini menjadi penting,” katanya di Graha BNPB, Kamis (7/5/2020).
Apabila ada kegiatan di luar rumah, Yuri mengingatkan untuk selalu menggunakan masker. Tidak lupa lindungi diri dengan tidak berdesak-desakan di angkutan publik, dan tidak menghampiri keramaian.
Perkembangan penanganan virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif. Laju pertumbuhan jumlah kasus baru menurun, demikian pula tingkat kematian (mortality rate). Sedangkan rasio pasien yang sembuh justru semakin meningkat.
Meski penularan masih terjadi, seperti yang setiap hari disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, tetapi persentase pertumbuhannya kian melambat. Pertumbuhan kasus harian pada 7 Mei adalah 2,72%, melambat dibandingkan hari sebelumnya yaitu 3,04%.
Kabar baik lainnya adalah mortality rate akibat virus corona di Indonesia dalam tren menurun. Per 7 Mei, jumlah pasien meninggal tercatat 930 orang. Secara nominal masih bertambah dari hari sebelumnya yakni 895 orang.
Sementara tingkat kesembuhan (recovery rate) dari virus corona justru semakin meningkat. Per 7 Mei, jumlah pasien yang berhasil sembuh adalah 2.381 orang. Bertambah dari hari sebelumnya yaitu 2.317 orang. Pasien yang sembuh sudah lebih dari dua kali lipat dibandingkan yang tutup usia.
Recovery rate per 7 Mei adalah 18,64%, naik dibandingkan hari sebelumnya yaitu 18,63%. Ini semakin memberi konfirmasi bahwa kurva kasus corona di Indonesia semakin melandai, dan kemungkinan bisa turun dalam waktu yang tidak terlampau lama. (cnbc.indonesia.com)