Korban Banjir Kudus 7 Orang

112

Kemudian satu korban meninggal dunia diduga akibat tersetrum aliran listrik ditemukan petugas gabungan tergeletak di genangan banjir.

“Hari ini kembali ditemukan satu korban lagi di areal persawahan Dukuh Goleng sehingga total ada tujuh korban meninggal,” kata dia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tujuh warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) korban bencana banjir ditemukan meninggal dunia oleh petugas gabungan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (19/3), mengatakan para korban ditemukan meninggal dunia pada waktu dan lokasi yang berbeda-beda.

Adapun sebanyak lima korban ditemukan meninggal dunia terdampar di areal sungai dan persawahan masing-masing; areal persawahan Kirig (tiga korban), areal persawahan Temulus (satu korban), lalu satu korban ditemukan di tanggul sungai tak jauh dari areal penemuan sebelumnya.

Baca Juga  Soal Peleburan Pendidikan Agama dan PPKN, Ini Jawaban Kemendikbud..

Sebelumnya, para korban tersebut sempat dilaporkan hilang tenggelam setelah terbawa arus banjir yang melanda Kudus sejak Kamis (13/3).

Namun, Abdul belum dapat memastikan identitas ketujuh korban meninggal dunia tersebut. Tim petugas gabungan di lapangan saat ini masih harus bertugas mengevakuasi warga.

Berdasarkan data Tim Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, banjir ini telah menggenangi sebanyak 6.523 unit rumah warga, dan 2.295 hektare sawah petani hingga terancam gagal panen.

Sementara itu, dari 39.272 warga Kudus yang terdampak banjir, ada sebanyak 4.188 orang yang terpaksa harus dievakuasi ke posko pengungsian karena tempat tinggal nya tergenang banjir cukup parah.

Daerah yang terdampak banjir cukup parah masing-masing menyasar lima kecamatan; Mejobo, Jati, Undanaan, Jekuloko dan Kaliwungi dengan ketinggian muka air mencapai 1,5 meter.

Baca Juga  Menteri LHK, Apresiasi Tanah Bumbu

Selain hujan deras yang masih mengguyur Kudus dan sekitarnya, kondisi ini diperparah akibat jebolnya tanggul pembatas aliran sungai, salah satunya Sungai Wulan.

Sebanyak 25 posko pengungsian telah disiagakan untuk menampung para pengungsi, yang di antaranya berlokasi di Balai Desa Gulang, Balai Desa Payaman, Balai Desa Jati Wetan, Balai Desa Kedungdowo, TPQ Khuriyatul Fikri Paslor, GKMI Tanjungkarang, Gedung DPRD, Gedung JHK Kudus, dan Pasar Saerah.

Abdul memastikan posko atau tempat pengungsian itu sekaligus difungsikan untuk memenuhi kebutuhan makanan, air bersih, dan kesehatan para korban banjir, yang didistribusikan oleh BNPB, BPBD dan bersama dengan Dinas Sosial dan instansi terkait lainnya di daerah setempat.

Sumber dan data : CNN Indonesia “BNPB: 7 Warga Kudus Meninggal Dunia Akibat Banjir” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240319150826-20-1076207/bnpb-7-warga-kudus-meninggal-dunia-akibat-banjir.