Khofifah Gelar Operasi Katarak Geratis

687

fokusbatulicin.net – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut angka kebutaan di Jawa Timur masih di atas rata-rata nasional. Sekitar 80%-nya disebabkan oleh katarak. Oleh karena itu, program pengentasan kebutaan ini menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terkhusus dalam peringatan Hari Jadi Pemprov Jatim yang ke-74.

Salah satu program yang diselenggarakanpada hari jadi ini adalah gerakan gotong royong atau bakti sosial di bidang kesehatan khususnya penanganan kebutaan yang disebabkan katarak. Gerakan bakti sosial ini sekaligus sebagai upaya untuk mewujudkan Jawa Timur bebas dari katarak pada tahun 2023.

“Kita berharap bahwa dua puluh dua tiga Jawa Timur ini sudah bebas katarak,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Jum’at (11/10).

Hal ini disampaikannya seusai melakukan kunjunganbakti sosial atau gerakan gotong royong untuk percepatan penanganan katarak Jawa Timur di Rumah Sakit Soedono Madiun pada Jum’at (11/10) pagi.

Baca Juga  Guru Zuhdi Tutup Usia Ditengah Pandemi, Begini Hasil Rapit Testnya

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa gerakan penanganan katarak ini akan terus dilakukan di beberapa titik yang sudah di petakan di Jawa Timur. Dalam penyelenggaraannya, Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan Komite Mata Daerah (Komatda), Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), dan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.

“Kami juga sudah kordinasi secara teknis, supaya continuity dari seluruh ikhtiar ini bisa kita lanjutkan. Jadi hari ini kita mulai tekad dan sinergi bersama mewujudkan Jatim bebas katarak 2023,” jelasnya.

Sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur, dia mengungkapkan bahwa kegiatan-kegiatan sosial seperti ini sebenarnya telah banyak dilakukan. Namun kali ini ia menitik beratkan bahwa yang ingin dicapai adalah target yang lebih maksimal dari sebelumnya karena berhubungan dengan angka kebutaan di Jawa Timur yang masih besar di atas rata- rata nasional.

Baca Juga  Sebanyak 456 Jiwa Korban Kebanjiran Banjarbaru Terdampak

“Kita ingin tingkatkan sinergitas antar elemen strategis dengan targetnya bisa lebih maksimal,”harapnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso menjelaskan bahwa angka kebutaan di Jawa Timur mencapai lebih dari empat ratus ribu, yang disebabkan karena faktor resiko dari beberapa penyakit seperti diabetes, dan hipertensi, serta karena paparan sinar ultraviolet.

“Totalnya sekitar empat ratus ribuan, ada beberapa faktor resiko penyebab katarak diantaranya ultraviolet dan penyakit dasar seperti diabet dan hipertensi, oleh karenanya arah pencegahan kita ke sana,”tandasnya.(detik.com)