fokusbatulicin.net – Dalam 2 atau 3 dasawarsa terakhir ini, kondisi hutan dan lingkungan di daerah Kalsel mengalami kerusakan yang cukup parah. Dimana kerusakan hutan dan lahan di banua kita mencapai 511.594 hektar, sedangkan rehabilitasi yang bisa tercapai melalui gerakan revolusi hijau hingga saat ini baru seluas 1000.846 hektar.
Demikian diketahui saat digelar peringatan hari menanam pohon Indonesia (HMPI) Provinsi Kalimantan Selatan 2021. saat dibacakan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan.
HMPI ditandai dengan penanaman puluhan batang pohon secara simbolis oleh Bupati Tanbu melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu, Mahriyadi Noor, Senin (22/11/2021) di kantor Dinas setempat.
Amanat Gubernur Kalimantan Selatan melalui Kepala DLH Tanbu yang mewakili Bupati mengatakan, ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat aktif dalam penanaman pohon di Kalimantan Selatan, baik secara perorangan maupun kelembagaan secara khusus.
“Suasana kebersamaan gerakan bersama dan gotong-royong sungguh kita rasakan pada saat ini. Kiranya kebersamaan seperti ini semakin menumbuhkan kesadaran kita semua untuk membiasakan menanam pohon di lingkungan manapun kita berada,
demi kelestarian lingkungan hidup yang juga dinikmati anak cucu kita di masa mendatang,” ucapnya.
Diketahui, Kalimantan Selatan dan provinsi lainnya di pulau Kalimantan telah mengemban predikat sebagai paru-paru dunia.
Dalam 2 atau 3 dasawarsa terakhir ini, kondisi hutan dan lingkungan di daerah Kalsel mengalami kerusakan yang cukup parah. Dimana kerusakan hutan dan lahan di banua kita mencapai 511.594 hektar, sedangkan rehabilitasi yang bisa tercapai melalui gerakan revolusi hijau hingga saat ini baru seluas 1000.846 hektar.
“Ini artinya bahwa kita menjadi bagian penting dari kemaslahatan masyarakat dunia. Oleh karena itu kita harus memelihara hutan yang masih tersisa di lingkungan Banua kita, dari kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam maupun perusakan dari kesalahan manusia itu sendiri,” paparnya.
“Kita menargetkan gerakan revolusi hijau bisa mencapai 32.000 hektar per tahun. Kita sangat bersyukur bahwa gerakan revolusi hijau mendapat dukungan yang luas dari berbagai pihak. Dukungan itu datang dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten dan kota, perguruan tinggi, BUMN, BUMD, hingga dukungan dari jajaran TNI dan Polri yang terus mengalir untuk menghijaukan kembali Bumi Kalimantan,” tuturnya. (Win)