Keistimewaan Malam 10 Ramadhan Terakhir

388
Lantas, apa saja keutamaan dan amalan 10 hari terakhir Ramadhan? Kapan jadwal pelaksanaannya?

Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Setiap hari dalam bulan Ramadhan memiliki keutamaannya masing-masing, tak terkecuali pada 10 hari terakhir.

10 hari terakhir bulan Ramadhan memiliki sejumlah keutamaan sehingga Rasulullah SAW mengisinya dengan memperbanyak amal ibadah. Sebagaimana dijelaskan Aisyah RA berikut ini:

“Rasulullah sangat bersungguh – sungguh beribadah pada 10 hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim).

Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Terdapat setidaknya 10 keutamaan yang terjadi pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Nah, berikut ini daftar keutamaannya:

1. Malam Diturunkannya Al-Qur’an

Keutamaan yang pertama yakni pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan merupakan momen ketika Allah SWT menurunkan Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 185 berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”

2. Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

Pada 10 terakhir bulan Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar merupakan malam mulia yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. sebahagian ulama berpendapat, bahwa malam Lailatul Qadar lebih besar kemungkinannya terjadi di malam ganjil di 10 hari terakhir.

Apabila melakukan amal kebaikan pada malam ini, maka akan dihitung seperti melakukan kebaikan selama seribu bulan. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Qadar ayat 2-3 berikut:

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Artinya: “Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?”

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Artinya: “Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.”

3. Malam Penuh Keberkahan

Pada malam lailatur Qadar yang terletak pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Allah SWT mengutus para malaikat untuk turun ke Bumi. Para malaikat tersebut membagi-bagikan rahmat serta keberkahan bagi manusia yang beribadah dengan sungguh-sungguh di malam itu.

Maka dari itu, pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan juga disebut malam penuh keberkahan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Dukhan ayat 3-5 berikut ini:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ۝٣

Artinya: “Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan.”

فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ۝٤

Artinya: “Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”

4. Malam Kesejahteraan

Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang sangat indah bagi umat muslim. Sebab di dalamnya umat muslim tidak hanya mendapatkan keberkahan, tetapi juga kesejahteraan.

Sebagaimana firman Allah SWT al-Qadar ayat 5 berikut:

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ۝٥

Artinya: “Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Baca Juga  Mesjid Keramat HST, Bukti Penyebaran Islam Demak Pertama Di Kalimantan
5. Malam Penuh Ampunan

Pada malam Lailatul Qadar di 10 terakhir Ramadhan juga merupakan malam penuh ampunan. Disampaikan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadar atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R Al Bukhari, An Nasa’i, dan Ahmad).

Seseorang yang bertaubat dan berdoa maka dosa-dosa di masa lalunya akan diampuni oleh Allah SWT. Sebab pada malam itu Allah SWT membukakan pintu ampunan dengan lebar.

6. Malaikat-malaikat Turun ke Bumi

Pada malam Lailatul Qadar malaikat Jibril dan yang lainnya turun ke bumi membawa rahmat, keberkahan, serta kesejahteraan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Qadar ayat 4 berikut:

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤

Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”

Maka dari itu, di malam ini umat muslim dianjurkan untuk berdoa di malam-malam ganjil sepuluh terakhir Ramadhan.

Diriwayatkan, bahwa setiap rumah, setiap tempat, setiap ruang bahkan didalam kapal kapal yang terdapat ummat Nabi Muhammad,  akan dimasukki oleh 70.000 malaikat dengan bersama Malaikat Jibril. Tersebar keseluruh penjuru dunia seluruh malaikat tersebut untuk membagikan rahmat, ampunan, dan pengabulan hajat terkecuali bagi mereka yang terdapat didalam rumahnya Anjing, babi, Patung, Minuman Khamar, dan Orang Yang Berzinah atau orang yang dalam kedaan junub karena dosa berzinah.
7. Malam Penuh Kebaikan

Masih pada keutamaan malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadhan, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa malam tersebut penuh dengan kebaikan. Seperti yang diriwayatkan Ibnu Majah berikut ini:

“Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.”

Dari hadis tersebut, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa malam tersebut seluruh kebaikan diperuntukkan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah. Sementara bagi yang menghiraukan malam tersebut akan menjadi orang-orang yang merugi.

8. Pintu Langit Dibuka

Pada bulan Ramadhan termasuk 10 hari terakhirnya, Allah SWT membukakan pintu-pintu langit. Dengan begitu, para malaikat juga akan turun ke Bumi.

Sebagaimana hadis riwayat An-Nasai berikut ini:

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)”

9. Pintu Neraka Ditutup

Keistimewaan selanjutnya yang ada di dalam 10 terakhir bulan Ramadhan yakni ditutupnya pintu neraka. Termasuk pada malam Lailatul Qadar pintu neraka ditutup dan hanya dipenuhi dengan kebaikan-kebaikan.

Umat muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas karena Allah SWT pada malam ini. Hal tersebut dilakukan agar mereka disejukkan hatinya dan dipenuhi keberkahan.

10. Pahala Dilipatgandakan

Segala amalan yang dikerjakan pada bulan Ramadhan termasuk 10 hari terakhirnya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Bahkan hingga tujuh ratus kali lipat.

Sebagaimana hadis riwayat Muslim dan Bukhari berikut ini:

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”

Baca Juga  Kajian Kitab Al-Hikam Pasal 8: "Amal, Berserah Diri dan Ma’rifat"

Amalan yang akan dilipatkan gandakan itu bisa berupa salat sunnah, membaca al-Qur’an, hingga perbuatan-perbuatan kebaikan lainnya.

Amalan pada 10 Hari Terakhir Ramadhan

Untuk mendapatkan keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat muslim sebaiknya memperbanyak amal ibadah. Nah, berikut amalan yang bisa dilakukan sesuai anjuran Rasulullah SAW:

1. Menghidupkan Malam-malam Ramadhan

Amalan pertama yaitu dengan menghidupkan malam-malam Ramadhan. baik dengan mengerjakan shlat fardhu, sholat sunnah, memperbanyak bacaan sholawat, istigfar, berzikir, dan membaca Al Quran, serta menghidupkannya dengan berbagi sodaqoh memberi tambahan rezki kepada istri, dan pemurah bagi anak anak, serta amal kebaikan lainnya sesama umat manusia, dan bahkan berbuat baik dimaksud juga bukan hanya kepada manusa semata melainkan seluruh makhluk hidup. Sebagaimana dijelaskan dalam shahih Muslim bahwa Aisyah RA mengatakan:

ماعلمته صلى الله عليه وسلم قام ليلة حتى الصباح

Artinya: “Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadhan hingga menjelang subuh,”

2. Shalat Malam

Rasulullah SAW selalu membangunkan keluarganya untuk shalat malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Abi Dzar berikut ini:

قام بهم ليلة ثلاث وعشرين وخمس وعشرين ذكر أنه دعا أهله ونساءه ليلة سبع وعشرين خاصة

“Bahwasanya Rasulullah saw beserta keluarganya bangun (untuk beribadah) pada malam 23, 25, 27. Khususnya pada malam 29.”

3. Menghindari Tempat Tidur

Selanjutnya, Rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggangnya pada malam 10 hari terakhir Ramadhan. Tujuannya yaitu untuk menghindari tempat tidur dengan melakukan ibadah.

Seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut ini:

في الصحيحين عن عائشة رضي الله عنها قالت: “كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، وأحيا ليله، وأيقظ أهله”

Artinya: “Rasulullah saw ketika memasuki sepuluh terakhir malam Ramadhan beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan (beribadah) malam itu dan membangunkan keluarganya.”

4. Membersihkan Diri

Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan Rasulullah SAW mandi, membersihkan diri, dan memakai wangi-wangian. Hal tersebut dilakukan setiap menjelang Isya selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Membersihkan diri tersebut dilakukan dengan harapan memperoleh keberkahan Lailatul Qadar.

5. Beri’tikaf

Dilansir dari Kemenag RI, pada sepuluh malam terakhir Ramadhan Rasulullah SAW beri’tikaf. Sebagaimana diriwayatkan Muttafaq ‘alaih berikut ini:

“Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

I’tikaf sendiri merupakan aktivitas berdiam diri di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Orang yang sedang beri’tikaf tidak keluar dari masjid kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.

I’tikaf dapat diisi dengan berdzikir, berdoa, membaca al-Qur’an, salat sunnah, bersalawat, bertaubat, dan lain sebagainya.

6. Bersedekah

Pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat muslim juga dianjurkan bersedekah. Bersedekah ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan dengan Ramadhan.

Sebab keimanan dan kualitas ibadah seseorang tidaklah sempurna kecuali adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan sosial. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۝١٦

Artinya: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Wallahu A’lam