Salah seorang pedagang toko sembako di kecamatan Simpang Empat, mengungkapkan bahwa dalam seminggu ini sudah ada tiga kali kenaikan harga gula. Awalnya gula pasir hanya berkisar Rp. 12.500/kilo, naik menjadi Rp.16.000, kemudian Rp. 17.000 dan terakhir ini naik jadi Rp. 18.000.
sejumlah pedagangpun menduga, kenaikan harga ini merupakan permainan pedagang yang sengaja menyimpan stok, dan menaikan harga gula.
Secara Terpisah Kepala Dinas Perdangan dan Industri Tanah Bumbu, H. Deny Haryanto tak menampik adanya kenaikan harga gula pasir. Namun kata dia, kenaikan itu juga terjadi di sejumlah daerah lain. Pemerintah pusat disebut sedang mengimpor 438.000 ton gula untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Dari laporan Disdagri Tanbu, harga gula di Pasar Simpang Empat adalah Rp. 16.500 s/d Rp. 17.000 per kilogram dan per karungnya hari ini di distributor Rp797.000 atau Rp. 15.940 per kilogram.
“Berangsur turun dari Rp. 820.000 per karung atau Rp. 16.400 kilogram pada minggu lalu,” terang H. Deny. Disdagri, kata dia, juga sudah melakukan sidak pada 5 dan 6 Maret kemarin.
“Kita berikan imbauan kepada pedagang untuk menjual barangnya dengan harga yang wajar,” tegasnya.
H. Deny menambahkan selanjutnya Disdagri bersama dengan Satgas Pangan Kabupaten Tanah Bumbu akan melakukan pengecekan ke gudang distributor untuk mengetahui persediaan dan harga di tingkat distributor. Kemudian akan dibandingkan dengan harga di pasaran.
Kepada para pedagang, pihaknya akan melakukan tindakan hukum apabila didapati melakukan penimbunan barang untuk mencari keuntungan dalam kesempatan. namun menurut Deny, sampai dengan saat ini belum ada ditemukan aksi penimbunan semacam ini.
“Sementara belum ada, kalau ada maka akan kita tindak,” pungkasnya. (15ur)