Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan 110 rumah yang terdampak gempa tersebut memiliki tingkat kerusakan yang berbeda.
“Adapun rincian berdasarkan tingkat kerusakannya meliputi 3 unit rumah rusak berat, 21 unit rumah rusak sedang, 34 unit rumah rusak ringan, 11 unit rumah terdampak, dan 41 unit rumah rusak,” kata Abdul dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (28/4).
Lalu terdapat 75 KK yang terdampak gempa dengan korban jiwa sebanyak 8 orang.
Sebelumnya, titik pusat gempa di Kabupaten Garut ini berada di laut dengan kedalaman 70 kilometer dan parameter 8,42 LS dan 107,26 BT.
BMKG melaporkan, gempa ini berjenis gempa bumi menengah yang terjadi akibat aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
BNPB mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait adanya bencana gempa bumi ini.
Masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
Keputusan ini untuk memfokuskan upaya pemulihan di wilayah yang terkena dampak.
Sekretaris Daerah Garut Nurdin Yana mengatakan status tanggap darurat berlaku per Jumat (26/4). Keputusan ini diambil bersamaan dengan terjadinya beberapa bencana alam lain di Garut, termasuk longsoran tanah di Kecamatan Banjarwangi, dan pergerakan tanah di Kecamatan Pakenjeng dan Kecamatan Cisompet.
Penetapan ini diperuntukkan sebagai dasar aturan bagi pemerintah daerah untuk mengambil tindakan penanggulangan, termasuk pengalokasian dana darurat berupa biaya tak terduga (BTT) untuk bencana alam.
“Hari ini untuk terkait dengan proses ‘recovery’ terhadap kondisi masyarakat, maka kita dapat menggunakan dana BTT,” katanya.
Nurdin mengatakan bahwa langkah-langkah pemulihan telah dimulai dan melibatkan koordinasi antar berbagai lembaga dan instansi terkait di Garut.
“Jadi beberapa rumah ada yang kategori memang rusak berat, kemudian sedang, dan juga ada yang ringan sedang kami inventarisir, hari ini sudah asesmen,” ujar Nurdin.
Ia menambahkan gempa yang terjadi pada Sabtu (27/4) malam tersebut telah menyebabkan kerusakan material dan beberapa orang mengalami luka-luka. Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan hingga saat ini.
(rts/isn/cnn.indonesia)