Di Mentewe, SHM lebih Banyak Mendengarkan Keluhan Warga, Terkait Polemik Harga TBS

568
fokusbatulicin.net – Kegiatan Kampanye Hari Ini, Jumat (02/10) Paslon No Urut 01 Syafrudin H Maming (SHM) – Muhammad Alpiya Rakhman (MAR) mengunjungi Desa Sari Mulya, Desa Sepakat, dan Desa Suka Damai Kecamatan Mentewe.
Selain berorasi menyampaikan visi dan misi, serta mengklarifikasi isue black campaign, SHM di sejumlah desa ini lebih memilih banyak mendengarkan keluhan warga mengingat notabene penduduk di Mentewe sebagian besar merupakan petani dan pekebun, yang sampai saat ini masih kebingungan mencari jalan keluar terkait keadaan ekonomi mereka yang morat marit sejak 2 tahun silam. belum lagi mereka saat ini sedang mengalami dilema terkait setatus kepemilikan lahan mereka yang selama ini diklaim oleh pemerintah masuk dalam kawasan hutan. Padahal lahan mereka ini mereka peroleh lewat jatah transmigrasi mereka di Tahun 1980.
” Kami bingung pak? kami punya hasil kebun yang nelimpah tapi tak bisa dijual dengan harga yang tinggi keluar Tanah Bumbu, di Tanah Bumbu satu satunya perusahaan suasta yang membeli Tandan Buah Segar Sawit (TBS) kamj harganya dibeli dengan harga yang sangat minim dan tidak masuk akal alias anjlok. Tapi kalau kami jual keluar, kami akan diancam dipenjarakan karena berbagai alasan, apakah nanti SHM Mampu memperjuangkan nasib ekonomi kami” ujar Fahrul, warga Sari Mulya.
Selain masalah tersebut, Gafur warga Suka Damai juga mengeluhkan sertifikat lahan mereka yang tidak keluar dari BPN, karena kabarnya tanah yang mereka diami sekarang masuk dalam kawasan hutan.
“sekitar 83 orang sertifikat kami masih tidak bisa dikeluarkan pak” ujar Gafur warga Sari Mulya lainnya.
sementara sejumlah warga sepakat dan Sidomulo lebih pada mendambakan pemerataan peningkatan kualitas infrastruktur lingkungan kecamatan dan ruas jalan pedesaan. sebagai modal dasar pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.
” kami bertekat memenangkan SHM-MAR dengan capaian target diatas 70 persen, agar aspirasi kami ini dapat lebih di prioritaskan” beber Parman selaku jurkam ( juru kampanye ) dadakan, yang juga merupakan tokoh masyarakat Kecamatab Mentewe sekaligus merupakan Anggota DPRD Tanah Bumbu.
Diakhir dialog, SHM mengatakan jika dirinya diberi amanah menjadi seorang bupati, terkait masalah penjualan TBS maka dirinya akan mempersilahkan warga untuk menjualnya kemana mereka mau. bahkan jika mau menjual ke Kaltim atau kemana saja.
“jika ada yang mengancam, laporkan pada team kuasa hukum kami” ujarnya
terkait soal agraria, jika SHM duduk sebagai Bupati iapun meminta agar warga kembali mengumpulkan data dan berkas alas hak tanah masing masing, beserta bukti kepemilikan lahan lainnya. dirinya akan membicarakan hal itu bersama lembaga hukum yang akan ditunjuk nantinya mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut, jika memungkinkan akan dibuatkan usulan pelepasan kawasan, itupun sudah pasti dilakukan.
Sekedar diketahui, isyu black campaign terhadap 01 beredar kabar kurang sedap bagi SHM, diantaranya terkait penghapusan majlis talim, calon bayangan, hingga tak berpengalaman dibidang pemerintahan, bahwa hal itu tidaklah benar.
“Selama ini Yayasan 69 yang dipimpinnya telah rutin melaksanakan Tabligh Akbar dan Haul Akbar dengan dihadiri ribuan jamaah sebagai bukti bahwa SHM bukan tipe orang yang alergi terhadap majlis talim, bahkan semua guru agama dan ulama mendapat perhatian khusus dari yayasan untuk membantu kegiatan keagamaan di pondok pesantren ataupun majlis talim” jelasnya.
Di paparkan lebih jauh oleh Drs. Burhansyah selaku Juru Kampanye Pasangan SHM-MAR, bahwa ketika di zaman pemerintahan ZA, semua pengajian banyak yang tutup, karna pemda mengadakan setiap minggu dan warga di kecamatan di angkut sama camat-camatnya untuk ikut pengajian Bupatinya setiap malam jumat. Sehingga membuat ulama-ulama kita menjadi mati pengajiannya di kampungnya, karna di ambil alih sm pemda. Sementara Di zaman pemerintahan MHM, Kegiatan pengajian yang diadakan di lingkungan pemda hanya untuk hari-hari besar saja itu pun juga bekerjasama dengan ulama-ulama yang ada di kecamatan.
“hal ini agar menejemen ilaiyah yg di kerjakan guru guru kita terbantukan, kita bisa lihat, kalau dizaman kemimpinan MHM, pengajian banyak dimana mana di tiap kecamatan berkembang pesat, berkat dukungan dari Pemda Kab. Tanah Bumbu, yang tutup padahal pengajian pemdanya” ujar Burhansya menjelaskan.
kemudian ia.menambahkan, bahwa kehadiran sosok SHM bukanlah tokoh bayangan, seperti yang disangkakan kepadanya yang merupakan boneka dari mantan Bupati Mardani H Maming (MHM), ini juga tidak benar. menurut SHM dirinya saat ini sudah berada di zona nyaman sebagai anggota DPR RI yang bisa hidup dengan tenang dan penghasilan yang lumayan besar tanpa harus menguras otak dan tenaga.
Jikapun ada yang beranggapan dirinya mengekor sang Adik (MHM) dalam pemerintahan, menurutnya apakah hal ini ada yang salah atau yang buruk dari MHM selama menjabat. sejak lama Tanah Bumbu dipimpin berapa bupati belum pernah mendapat predikat WTP dari BPK, ini sebagai bukti bahwa pemerintah MHM dianggap lebih bagus dari sebelumnya. cukuplah indikator tersebut sebagai gambaran kepemimpinan MHM yang sukses dan banyak indikator lainnya.
Terkait pengalaman didalam pemerintahan, menurut SHM berpengalaman namun hasilnya kurang baik atau bahkan bisa dikatakan berada di ambang batas (minus), apagunanya. lebih baik berfikir kedepan dengan berharap dengan berkiblat pada pemimpin yang pernah sukses dan melanjutkan kepemimpinan yang sukses dengan program yang diidam idamkan oleh masyarakat seperti kesehatan geratis melalui KTP, Pendidikan geratis hingga Kuliah bagi 1000 mahasiswa tidak mampu, dan penyerataan peningkatan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan bagi seluruh RT dan Sekretaris RT, serta penguatan ekonomi melalui peningkatan kualitas UMKM. (TFB)