Amalan Yang Dianjurkan Malam Nisfu Sya’ban

49
Malam Nisfu Sya’ban atau malam pertengahan di bulan Sya’ban merupakan salah satu waktu istimewa dalam Islam. Sebagai malam istimewa, tentu memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah pengampunan dosa bagi orang-orang mukmin. Sehingga malam ini juga disebut sebagai lailatul maghfirah (malam pengampunan).
Dosa Yang Tidak Mendapat Ampunan
Ada beberapa hadits yang mendasari penjelasan ini, salah satunya adalah sabda Rasulullah saw berikut:
يطَّلِعُ اللهُ إلى جَمِيْعِ خَلقِه ليلةِ النِّصفِ مِن شعبانَ فيغفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِه إلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشاحِنٍ Artinya:
“Allah memandang semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya‘ban kemudian mengampuni dosa mereka kecuali dosa musyrik dan dosa kemunafikan yang menyebabkan perpecahan.” (HR Imam At-Thabrani dan Ibnu Hibban dari Mu‘adz bin Jabal).

Hadits di atas menjelaskan bahwa malam Nisfu Sya’ban merupakan malam pengampunan dosa, sehingga pada malam tersebut juga Allah Swt menganjurkan banyak anjuran amal sunah seperti shalat dan memperbanyak doa.
Hanya saja, hadits di atas juga menjelaskan ada dua dosa yang tidak diampuni yaitu perbuatan musyrik (menyekutukan Allah) dan perbuatan munafik yang menyebabkan perpecahan. Walaupun kualitas hadits di atas dha’if (lemah), namun masih tetap bisa diamalkan karena terkait dengan fadhâilul a’mâl. Kedha’ifannya juga tidak terlalu parah. Hal ini merupakan pendapat mayoritas ulama hadits sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Taqrîb-nya.
Dosa-dosa yang tergolong sebagai dosa besar juga tidak akan diampuni pada malam-malam pengampunan dosa seperti di malam Nisfu Sya‘ban dan juga malam-malam pengampunan yang lain.

Dosa-dosa seperti ini adalah dosa-dosa yang patut dijauhi baik di malam yang penuh ampunan seperti nisfu Sya‘ban, bulan Ramadhan, asyhurul hurum, serta malam-malam ampunan yang lain.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari, Tirmidzi, dan An-Nasa’i dari Ibnu Mas‘ud yang artinya: “Abdullah bin Mas’ud bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?’ Kemudian Rasulullah menjawab, ‘menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (syirik).’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Apalagi wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.’ Abdullah bertanya lagi, ‘Kemudian apalagi wahai Rasul?’ ‘Kamu berzina dengan istri tetanggamu.”

Berikut ini lima amalan yang bisa dilakukan di malam nisfu Syaban:
Pertama, membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali Membaca surat Yasin di malam nisfu Syaban dapat membawa keberkahan bagi pembacanya.
Bacaan yang pertama diniatkan untuk memohon dipanjangkan umurnya dalam kondisi taat dan patuh kepada Allah Swt. Bacaan kedua, diniatkan untuk menolak bala seumur hidup. Bacaan ketiga, diniatkan untuk meminta kecukupan selama hidup di dunia.

Kedua, memperbanyak doa Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa di malam nisfu Syaban. Hal ini dilakukan karena pada malam nisfu Syaban, Allah Swt turun ke bumi untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Bakar ash-Shidiq dari Rasulullah Saw berikut: ينزل
الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
Ketiga, memperbanyak istighfar Sebagaimana sudah dijelaskan dalam poin di atas bahwa Allah Swt akan turun ke bumi di malam nisfu Syaban untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang meminta ampunan kepada-Nya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk memperbanyak membaca istighfar.
Keempat, memperbanyak syahadat mengatakan bahwa seyogyanya di waktu-waktu yang penuh keberkahan dianjurkan untuk diisi dengan kalimat-kalimat mulia seperti memperbanyak membaca syahadat. Ia mengatakan: وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة “لا إله إلا الله محمد رسول الله Artinya, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
Kelima, membaca doa Syekh Abdul Qadir al-Jilani Selanjutnya, kita dapat menutup rangkaian amalan di malam nisfu Syaban ini dengan doa yang dipanjatkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jilani berikut:
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Ya Allah limpahkan rahmat ta’dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku, sesungguhnya ampunanMu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikanMu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin dan mukminat.” (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, hal. 249)

Doa di malam Nisfu Sya’ban
Selain memperbanyak istigfar/meminta ampunan Allah, pada malam Nisfu Sya’ban, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda yang artinya:
“(Rahmat) Allah turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
“Apabila tiba malam Nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
Adapun doa yang perlu dipanjatkan untuk mendapatkan keutamaan malam NIsfu Sya’ban ada tiga:
1. Meminta umur panjang
2. Keberkahan rezeki
3. Wafat membawa iman dan Islam (husnul khatimah).
Ketiga doa tersebut merupakan unsur yang menyempurnakan hidup seseorang dalam menjalani hidup.
Memperbaharui Niat untuk beramal,
Malam Nisfu Sya’ban, yang jatuh di pertengahan bulan Sya’ban dalam kalender Hijriyah, dikenal sebagai malam penuh keberkahan. Malam istimewa ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi umat Islam untuk beribadah dan melakukan berbagai amal kebaikan demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada malam yang diberkahi ini, Allah SWT memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya yang bertobat dan memohon pengampunan-Nya. Jadi, apa saja yang dapat kita lakukan pada malam Nisfu Sya’ban untuk meraih keberkahan Allah, sehingga dianjurkan bagi umat muslim memperbaharui niat didalam ketaqwaan, menegakkan syariat baginda nabi Muhammad, terutama mendirikan sholat, dan menjauhi diri dari kemaksiatan. sehingga dianjurkan agar malam nisfu untuk fokus bertaubat kepada Allah, dan melakukan amalan kesholehan yang lainnya

1. Perbanyak Doa dan Memohon Ampunan di Malam Nisfu Sya’ban

Baca Juga  Apa Saja Keutamaan, Malam 10 Pertama Ramadhan

Malam Nisfu Sya’ban adalah waktu penuh keberkahan ketika Allah SWT turun ke langit dunia dan memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya yang sungguh-sungguh memohon ampunan. Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga  Keistimewaan Malam 10 Ramadhan Terakhir

“Pada malam Nisfu Sya’ban, Allah turun ke langit dunia dan mengampuni hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan serta memberikan petunjuk kepada mereka yang memohon petunjuk.” (HR. Ibnu Majah)

Malam ini menjadi waktu yang sangat baik untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah. Berdoalah dengan tulus, meminta pengampunan atas dosa-dosa yang lalu, dan memohon kebaikan serta keberkahan bagi diri sendiri dan seluruh umat Muslim.

2. Membaca Al-Qur’an dengan Khusyuk

Amalan lain yang bermakna pada malam Nisfu Sya’ban adalah membaca Al-Qur’an. Setiap huruf dalam Al-Qur’an memiliki pahala yang besar, dan malam ini adalah kesempatan emas untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah. Membaca Al-Qur’an dengan penuh kerendahan hati dan kekhusyukan mencerminkan cinta kita kepada firman-Nya serta menghadirkan ketenangan hati sambil menarik keberkahan.

3. Melakukan Istighfar dan Tobat

Memohon ampunan Allah melalui istighfar sangat dianjurkan pada malam Nisfu Sya’ban. Sebagai manusia, kita tidak luput dari dosa, namun Allah SWT adalah Maha Pengampun. Malam ini adalah waktu ketika rahmat-Nya melimpah, dan dengan memohon ampunan secara tulus, kita membersihkan hati dan jiwa kita. Rasulullah SAW menekankan pentingnya memperbanyak istighfar, terutama pada waktu-waktu yang diberkahi seperti malam Nisfu Sya’ban.

4. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Pada malam yang penuh berkah ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat adalah doa agar Allah memberikan kemuliaan dan kedudukan tinggi kepada Nabi. Dengan bershalawat, kita mengekspresikan cinta dan penghormatan kita kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia menuju jalan kebenaran. Malam Nisfu Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan amalan mulia ini.

5. Berusaha untuk Memperbaiki Diri

Malam Nisfu Sya’ban juga merupakan momen yang ideal untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Ini adalah waktu untuk bertobat dan berkomitmen menjadi pribadi yang lebih baik. Allah SWT membuka pintu rahmat-Nya, dan dengan niat yang tulus, kita dapat berusaha memperbaiki kekurangan yang ada dalam diri kita. Renungkan perbuatan dan niat kita, dan jadikan malam ini sebagai titik balik untuk perubahan positif dalam hidup.

6. Menjaga Hubungan Baik dan Memaafkan Orang Lain

Malam Nisfu Sya’ban adalah waktu yang sempurna untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar kita. Memaafkan orang lain adalah amalan yang sangat dianjurkan, karena membersihkan hati dan memperkuat ikatan. Pada malam yang diberkahi ini, bukalah hati untuk memaafkan dan meminta maaf kepada orang lain agar Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya yang melimpah kepada kita.

7. Konsistensi dalam Ibadah

Setelah malam Nisfu Sya’ban, penting untuk menjaga konsistensi dalam beribadah, terutama mendirikan Sholat Fardhu lima kali dalam sehari semalam, dan mendirikan sholat sunnah qiyamul lail, terutama disepertiga malam, hingga sholat sunnah sebelum sholat fardhu subuh.

Meski malam ini memiliki keistimewaan tersendiri, melanjutkan amalan baik setelahnya adalah hal yang lebih penting. Berusaha untuk tetap teguh dalam melaksanakan shalat, puasa, dan berbagai amalan kebaikan lainnya adalah cara terbaik untuk mempertahankan keberkahan sepanjang tahun.

8. Malam Nisfu Sya’ban Waktu Tepat untuk Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Malam Nisfu Sya’ban adalah malam penuh keberkahan ketika Allah SWT membuka pintu ampunan dan rahmat kepada mereka yang bertobat dan berdoa dengan tulus. Dengan memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, melakukan istighfar, bershalawat, dan menjaga hubungan baik dengan sesama, kita dapat meraih keberkahan yang besar. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita pada malam yang diberkahi ini dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang diberikan ampunan dan petunjuk.

 

Oleh : Ust Muhammad Fadli, Pengasuh Majlis Hikmatul Muhibbin