Batulicin.net – beredarnya video suasana kondisi banjir yang terjadi di Kecamatan Kusan Hulu melalui Youtube, membuat Camat Kusan Hulu, Herlambang menjadi sedikit gerah. lantaran ia menilai penyebaran informasi itu seakan akan membesar besarkan peristiwa musibah banjir yang terjadi saat ini di wilayah kerjanya itu.
” seharusnya tidak usah dibesar besarkan, saya baru tiba dari lokasi yang divideokan itu, itukan daerah rendah dekat jembatan gantung eks kantor desa lama, ditempat itu biasa kalo meluap sedikit air sungainya langsung meluber ke jalan, tapi tidak sampai menggenangi rumah warga” ujar Camat Kusan Hulu, Herlambang saat di hubungi melalui telpon selularnya Selasa (04/02/2020) tadi.
video yang juga diunggah juga ke group facebook Borneo Netizen Selasa sore itu, oleh salah seorang laki laki dengan akun bernama Riyadi Damkar terlihat mengenakan pakaian dinas pemadam kebakaran. Mendapat puluhan tanggapan netizen yang ingin mengetahui informasi kejadian banjir itu.
Disebutkan daerah yang mulai mengalami musibah banjir akibat luapan ini adalah Desa Mangkalapi, Tapus, Pacakan, sampai Satiung. sementara ada juga netizen lainnya mengabarkan jika air juga sudah mulai merangsek ke halaman rumah warga di desa Bakarangan, namun tidak berdampak hingga meluap ke badan jalan.
informasi musibah banjir ini juga dikhabarkan melalui media online apahabar.com. Dimana dikatakan bahwa musibah banjir ini terjadi akibat hujan deras sejak malam kemarin hingga sore hari tadi. sehingga berdampak pada meluapnya beberapa sungai di Kecamatan Kusan Hulu.
Kades Mangkalapi Sahrani ketika dihubungi media juga mengakui saat ini desanya kembali mengalami kebanjiran, akibat sungai kusan yang meluap. ” banjir lagi pak di desa kami, tapi masih dihalaman rumah, belum merendam ke dalam rumahnya” ujar Sahrani.
terkait hal ini, Camat Kusan Hulu yang dihubungi fokusbatulicin.net selasa malam, mengatakan warga tidak perlu cemas dengan informasi yang beredar apalagi dengan hanya melihat video di youtube itu. dirinya meminta agar warga tetap waspada dan tidak perlu panik, karena pihak pemerintah desa selalu berkoordinasi dengannya, sehingga jika ada gejala air yang tiba tiba meninggi akan segera mendapat pemberitahuan dan tindakan evakuasi jika memungkinkan.
“seharusnya tidak perlu di buat video semacam itu, inikan banjir biasa. kesannya jadi seolah olah banjirnya besar, padahal cuma sungai saja yang meluap dan itu terjadi di daerah rendah. kalau yang gak faham situasi bisa saja dengan melihat video itu menganggap banjirnya seperti apa, dan bisa saja menimbulkan kepanikan warga” ujar Herlambang. (TFB)
