fokusbatulicin.net -Diketahui dari lima desa yang berada dibawah bibir pantai Kota Pagatan Kecamatan Kusan Hilir kini kembali Terancam oleh Tamparan Ombak dalam abrasi. Lima desa yang terdampak antara lain Desa Pejala, Juku Eja, Wiritasi, Gusunger, dan Sungai Lembu.
Tiga desa di antaranya yaitu Juku Eja, Pejala dan Gusunge sudah dibangun siring dan bronjong beberapa tahun lalu. namun menurut sejumlah warga bahkan pemerintah setempat menilai bangunan dinilai masih belum maksimal untuk mengatasi.
Abrasi pantai hanya berjarak 10 meter, hampir mendekati permukiman warga bertambah parah. Sebelumnya abrasi pantai yang terjadi sejak puluhan tahun silam, sudah mengikis pesisir pantai lebih kurang 150 meter. Namun hingga sekarang belum ada upaya cepat dari pemerintah daerah untuk menanggulangi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) H Ansyari Firdaus melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Ryan Tirta Nugraha tidak menepis abrasi pantai yang terjadi di lima desa di Kecamatan Kusan Hilir.
Bahkan Ryan merincikan panjang pantai di wilayah Tanahbumbu lebih kurang 76 kilometer, mulai dari perbatasan Kotabaru-Tanahbumnbu sampai perbatasan Tanahbumbu-Tanahlaut.
Menurut Ryan, dari panjang garis pantai tersebut yang tertangani hanya di wilayah Pagatan, diprioritaskan karena ada permukiman masyarakat.
Tetapi, lanjut dia, untuk di pantai Pagatan dimulai dari desa Juku Eja sampai Kelurahan Kota Pagatan sebenarnya sudah ditangani Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan 2 yang bersumber dari APBN.
Pembangunan growing idealnya berjarak 200 meter hasil perencanaan. Sehingga di desa Wiritasi tidak ada terbangun lantaran persoalan tersebut. “Jadi yang tersisa itu yang abrasinya cukup besar,” jelas Ryan, belum lama tadi.
Pihaknya dari kabupaten sudah beberapa kali menganggarkan, namun keterbatasan anggaran sehingga tidak bisa terealisasi.
Meski pada prinsipnya, sanggup melaksanakan bila ada amanah untuk melaksanakan kegiatan.
Diakui Ryan pembangunan dilaksanakan seharusnya berseri.
Pembangunan pada 2012 oleh BWS dilanjutkan spot-spot menggunakan dana kabupaten. Dari luas panjang garis pantai Tanahbumbu, diakui abrasi belum tertangani masih cukup panjang.
Saat ditanya soal penanganan Abrasi Pagatan ini, Ryan menjawab dengan sedikit nada keraguan “Sebenarnya pengusulan melalui rapat koordinasi SKPD sudah sering dikoordinasikan. Mungkin dalam waktu dekat ini (Jumat) bersama BPBD akan turun bersama tim meninjau tingkat kerusakannya, Maka dari itu, untuk penanganannya tidak hanya menunggu dana APBD Kabupaten, akan tetapi menyampaikan usulan melalui dana pusat ataupun provinsi. Sampai sekarang masih belum ada respon atau tanggapan,” tandas Ryan.
sumber : banjarmasinpost.co.id
Ditulis ulang oleh IPUNK
foto Abrasi Pantai Rindu Alam