13 Doktor Meninggal, Gugus Tugas Cek Kaitan Dengan Covid 19

555

fokusbatulicin.net – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan sebanyak 13 dokter meninggal dunia sepanjang penanganan penyebaran kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia.

“Data dari lapangan, 13 dokter kita telah mendahului, meninggal dunia,” kata Doni dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR yang dilakukan secara virtual pada Kamis (2/4).

Dari angka tersebut, Doni mengaku tengah melakukan pengelompokan terhadap dokter yang benar-benar meninggal dunia saat melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan corona.

Menurutnya, terdapat kemungkinan bahwa beberapa di antara 13 dokter tersebut meninggal dunia saat tidak dalam bertugas.

“Mungkin ada dokter yang gugur dan meninggal ketika tidak ada hubungan dengan tugasnya sebagai tenaga kesehatan, karena mungkin beda tanggung jawabnya,” ungkap Doni.

Baca Juga  Retak Akibat Gempa, Perbaikan Jembatan Besar di Ambon Butuh 2 Bulan

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan 11 dokter dilaporkan meninggal akibat terinfeksi virus corona sepanjang Maret 2020.

“Ada 12 dokter yang meninggal dalam sebulan ini, 11 di antaranya terkonfirmasi terpapar covid-19,” terang Humas IDI Halik Malik saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/4).

Halik tak menampik 11 dokter meninggal usai terpapar covid-19. Dia mengatakan di antaranya sudah dinyatakan positif covid-19 dan sisanya pasien dalam pengawasan (PDP).

Halik menyatakan IDI memberikan apresiasi kepada sejawatnya yang telah berpulang serta memberikan dukungan moral bagi dokter lain yang saat ini masih berperang melawan pandemi covid-19.

Baca Juga  Polisi Tetapkan Calon Gubernur Sumbar Mulyadi Tersangka

Anggota Komisi IX bidang Kesehatan DPR, Kurniasih Mufidayati menyebut pemerintah mesti meningkatkan dan memenuhi kebutuhan APD bagi tenaga medis yang menangani pasien virus corona.

“Turut berduka mendalam, dalam sebulan 11 dokter meninggal. Tenaga medis harus mendapat perhatian dan perlindungan lebih besar (dari pemerintah),” kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/4).

Selain memenuhi kebutuhan APD bagi tenaga medis, Kurniasih juga meminta pemerintah memperhatikan kebutuhan lain bagi tenaga medis, seperti kebutuhan nutrisi dan jam kerja memadai, dan tempat istirahat yang nyaman. (cnnindonesia.com)